Margareta Arumning T. / XMIA2/ 21


Pegawai dan Pengemis

            Setiap pagi pada jam kerja kantor, para pegawai sangat sibuk dengan pekerjaan kantornya demi menghidupi keluarganya. Bahkan ada yang berkerja sampai larut malam. Namun berbeda dengan Pak Wajar (yang pasti bukan ayah saya). Di saat jam kerja, Pak Wajarsedang asyik merokok di warung langganannya dan berbincang dengan rekan-rekannya yang lain.
Saat Pak Wajar sedang asyik berjalan sambil merokok, tiba-tiba di pinggir jalan ada seorang pengemis tanpa satu kaki meminta sedekah dari Pak Wajar. Pak Wajar langsung berhenti dan menggeleng-gelengkan kepala dan berkata, “Pergi sana! Sukanya minta-minta. Kamu tahu siapa saya?”
“Memang Bapak siapa ya?” tanya pengemis itu. “Saya adalah PNS”, kata Pak Wajar dengan nada sombong. “Hah?? PNS??” tanya pengemis dengan penasaran. “Iya, saya adalah Pegawai Nganggur Sukarela.” Sahut Pak Wajar.Pengemis pun heran dan bingung ketika mendengar jawaban tersebut. Pak Wajar duduk di pinggir jalan menghisap rokoknya kembali.
Tak lama kemudian, pengemis itu berdiri tanpa memegang sandaran atau alat bantuan apapun dan pergi meninggalkan Pak Wajar. Ia langsung kaget dan berkata, “Lho, kakimu ada dua, tadi kok ada satu??”. “Oh iya, memang kamu pikir kamu saja yang bisa seperti itu, aku juga bisa lho.” Teriak sang pengemis itu.
Namun tak disangka-sangka, Pak Wajar berdiri dan langsung berlari menuju pengemis itu karena ia melihat kumpulan Satpol PP sedang melakukan razia. Akhirnya mereka berdua tertangkap oleh Satpol PP tersebut dan dibawa ke Polres setempat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Margareta Arumning T. / XMIA2/ 21"

Post a Comment